Pahami piramida penduduk
Dalam mengkaji masalah kependudukan tentunya tidak lepas dari adanya istilah antroposfer. Antroposfer ini merupakan lingkungan yang juga merupakan bagian dari bumi tempat tinggal manusia. Tidaklah mengherankan bahwa antroposfer tidak hanya berurusan dengan penduduk tetapi juga dengan masalah pemukiman dan lingkungan. Penduduk ini berasal dari kata “residen” yang berarti semua orang yang pernah atau pernah bertempat tinggal di wilayah geografis ini (dalam hal ini di negara kesatuan Republik Indonesia) selama 6 bulan atau lebih, serta semua orang yang tinggal kurang dari 6 bulan. Sebulan, tapi tujuannya adalah untuk bertahan.
Untuk dapat menentukan jumlah penduduk suatu negara tentunya dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya. B. melalui survei, registrasi dan sensus. Pencacahan sendiri dilakukan secara de jure dengan pencacahan setiap orang yang benar-benar tinggal atau tinggal di negara yang bersangkutan, dan pencacahan de facto dilakukan pada setiap pencacahan jika pencacahan dilakukan di negara yang bersangkutan.
Manfaat sensus ini dapat atau dapat diketahui tentang jumlah penduduk, keadaan pertumbuhan penduduk, pengetahuan penduduk menurut jenis kelamin, usia dan kesempatan kerja, dll. Oleh karena itu, perlu dibentuk struktur penduduk, karena dengan komposisinya. Dari jumlah penduduk tersebut perubahan-perubahan yang terjadi setiap tahunnya dapat atau dapat diketahui sehingga dapat dengan mudah ditarik kesimpulan yang dapat atau dapat menjadi dasar kebijakan dan program pemerintah.
Piramida penduduk ini merupakan representasi grafis dari komposisi penduduk berdasarkan umur pada suatu titik waktu tertentu dalam bentuk piramida. Piramida penduduk dapat atau dapat disebut sebagai dua grafik batang, dengan satu sisi menunjukkan jumlah penduduk perempuan dan sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk laki-laki, kedua bagan tersebut berada pada interval usia 5 tahun. Dalam piramida penduduk, penduduk perempuan biasanya berada di sebelah kanan dan penduduk laki-laki di sebelah kiri.
Selain itu, ada juga sumbu X atau horizontal dan sumbu Y atau vertikal pada piramida penduduk. Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk pada skala tertentu, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur penduduk dari 0 sampai 65 tahun atau lebih dengan interval 1 atau 5 tahun. Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk tiap negara. Itu tergantung pada jumlah penduduk serta jenis kelamin dan usia penduduk di negara itu.
Tingkat penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat atau dapat dengan mudah dijelaskan atau ditampilkan berdasarkan data dan fakta yang terdapat dalam piramida penduduk. Dalam piramida penduduk, mereka dapat atau mungkin dikelompokkan atau dimasukkan berdasarkan biologis (yaitu jenis kelamin dan usia), pekerjaan atau mata pencaharian, pendapatan, tingkat pendidikan, dan status perkawinan. Piramida penduduk dapat digunakan untuk menentukan usia produktif di wilayah atau negara yang bersangkutan.
Jenis dan bentuk piramida penduduk
Berikut ini jenis dan bentuk piramida penduduk, penjelasan tentang jenis dan bentuk piramida penduduk, diantaranya sebagai berikut:
1. Piramida penduduk muda (ekspansif)
Piramida ini hanya terjadi di wilayah atau negara yang angka kelahirannya lebih tinggi dari angka kematian. Dengan kata lain, wilayah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang lebih cepat. Bayangan dari bentuk limas ini berbentuk kerucut yang memiliki alas yang cukup lebar dengan ujung yang agak meruncing.
Bentuk diagram ini digambarkan mirip dengan bentuk limas. Piramida mungkin atau mungkin merupakan ciri bahwa sebagian besar penduduk berada dalam kategori usia muda. Sederhananya, ketika suatu daerah memiliki angka kematian yang lebih rendah dan angka kelahiran yang lebih tinggi, maka akan banyak orang muda. Bentuk piramida ini mungkin atau mungkin ditemukan di negara berkembang seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dll.
Ciri-ciri dari piramida penduduk muda atau ekspansif meliputi:
- Angka kelahiran ini sangat tinggi dibandingkan angka kematian.
- Jumlah orang muda (0 tahun – 19 tahun) sangat banyak dan jumlah orang tua sedikit.
- Pertumbuhan populasi tinggi.
- Sebagian besar termasuk dalam kategori populasi muda.
- Ada di negara berkembang.
- Kelompok umur sedikit.
Pro dan kontra ekspansif adalah
- Keunggulan piramida yang luas ini adalah memiliki sumber daya alam yang melimpah
- Kerugian dari piramida yang luas ini adalah terlalu banyak penduduk atau memiliki gejala Malthus
2. Piramida penduduk yang tidak bergerak (granat)
Piramida ini menunjukkan bahwa angka atau jumlah kelahiran hampir sama atau sama dengan jumlah kematian. Karenanya piramida ini disebut piramida diam. Wilayah atau negara ini menunjukkan pertumbuhan penduduk yang relatif stabil (stabil). Sehingga dapat dikatakan bahwa piramida ini menggambarkan jumlah orang antara golongan tua dan muda yang relatif sama.
Hal ini dikarenakan banyaknya grafik batang yang hampir genap, sehingga bentuknya mendekati seperti granat. Angka kelahiran serta angka kematian berada dalam keadaan seimbang atau konstan. Piramida populasi stasioner ini dapat ditemukan di negara maju seperti Amerika, Inggris, Prancis, dan negara maju lainnya.
Ciri-ciri dari piramida populasi yang tidak bergerak adalah:
- Angka kelahiran cukup rendah.
- Jumlah penduduk di setiap kategori atau kelompok hampir sama.
- Angka kematian hampir rendah.
- Terjadi di beberapa negara industri.
- Pertumbuhan populasi sangat rendah atau lambat.
Kelebihan dan kekurangan piramida stasioner:
- Keuntungannya adalah jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
- Sisi negatifnya adalah pertumbuhan penduduk yang lambat, sehingga SDA menjadi minimal
3. Piramida penduduk lama (konstruktif)
Piramida ini menunjukkan apakah jumlah kelahiran lebih sedikit dari jumlah kematian, atau bisa juga dikatakan piramida ini bersifat konstruktif. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa angka kelahiran mengalami penurunan, sehingga wilayah atau negara tersebut mengalami perlambatan pertumbuhan penduduk.
Ilustrasi dari piramida ini adalah diagram batang yang berada di tengah memiliki angka tertinggi. Piramida penduduk tua ini adalah kebalikan dari piramida penduduk muda. Negara-negara yang mengalami kondisi ini antara lain Jerman, Belgia, dan Swedia.
Sumber :