Kemkominfo akan terus berdiskusi dengan OTT
Kementerian Komunikasi dan Informasi baru saja membuka kembali aplikasi telegram berbasis web, yang telah diblokir sejak 14 Juli 2017.
Tidak hanya Telegram, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara
mengatakan dia akan terus berdiskusi dengan penyedia layanan over-the-top (OTT) lainnya untuk membahas tiga masalah utama, salah satunya adalah layanan pelanggan.
“Diskusi publik baru dimulai sebagian, nanti kami juga akan secara khusus berbicara dengan penyelenggara platform tentang apakah Google atau Facebook, karena kami berharap ini akan menyelesaikan masalah semua yang ada sejauh ini,” kata Rudiantara saat pertemuan media di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Kamis.
“OTT memiliki tiga masalah untuk ditangani: layanan pelanggan, layanan pelanggan, baik hak dan kewajiban hukum, dan hak dan kewajiban pajak,” lanjutnya.
(Baca: Telegram terbuka lagi)
Dengan ketiga hal ini, Menteri Komunikasi dan Informasi berharap OTT
tidak lagi mengeluh tentang peraturan perpajakan. Selain itu, ini diharapkan dapat menciptakan peluang yang sama untuk OTT nasional.
“Ini akan menjadi kondisi persaingan yang sama dengan OTT nasional yang kita harapkan nanti. Tujuannya adalah menciptakan lapangan bermain yang setara,” kata Rudiantara.
“Kami masih membutuhkan proses dialog sosialisasi
untuk menemukan titik keseimbangan agar semua ini berjalan dengan baik,” tambahnya.
Baca Juga :