Penting Mengenal Arti dan Tujuan Mempelajari Tauhid dalam Islam

Rate this post

Prioritas Belajar Tauhid Menurut Islam – Pada kesempatan kali ini Dutadakwah akan membahas Tauhid. Yang dalam pembahasan ini menjelaskan secara singkat dan jelas beberapa prioritas tauhid setelah Islam. Untuk lebih jelasnya silahkan baca komentar berikut dengan seksama.

Prioritas belajar Tauhid menurut Islam

 

Penting-Mengenal-Arti-dan-Tujuan-Mempelajari-Tauhid-dalam-Islam

Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://www.dutadakwah.co.id/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.

Tauhid dalam bahasa Arab merupakan bentuk Masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha dalam tasydid) yang artinya menjadikan sesuatu menjadi satu. Syekh Muhammad bin Shalih Al Uthaymeen berkata, “Arti ini tidak benar kecuali diikuti dengan penyangkalan. Artinya, menyangkal apa pun kecuali sesuatu yang kita lakukan dan kemudian menghentikannya ”(Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).

Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa kasih Tuhan kepada hamba-hamba-Nya dan banyak hal yang disembah oleh manusia dapat berupa malaikat, nabi, orang saleh, atau bahkan makhluk Tuhan lainnya, tetapi seorang tauhid menjadikan Tuhan hanya satu. satu-satunya dewa. Oleh karena itu, perlu dipahami betapa pentingnya memahami tauhid.

Tauhid adalah ilmu yang paling penting

Banyak orang memeluk Islam. Tetapi ketika kita bertanya kepada mereka apa itu tauhid, bagaimana tauhid itu benar, sangat sedikit orang yang bisa menjawabnya, padahal mereka harus tahu pentingnya mengenal Tuhan. Sungguh ironis melihat kenyataan orang-orang yang mengidolakan artis atau pemain sepak bola yang hanya mengingat nama, hobi, alamat, ciri khas, bahkan keadaan sehari-hari. Di sisi lain, seseorang mengaku menyembah Tuhan tetapi tidak mengenal Tuhan yang dia sembah.

Dia tidak tahu seperti apa sifat Tuhan itu, tidak tahu nama-nama Tuhan, tidak tahu apa hak-hak Tuhan yang harus dia penuhi. Akibatnya, dia tidak mengidolakan Allah dengan benar dan jatuh ke dalam kemunduran. Wal’iyydzubillah. Oleh karena itu, sangatlah penting dan mendesak bagi setiap Muslim untuk mempelajari tauhid yang sesungguhnya. Faktanya, inilah sains yang paling penting.

Ilmu terbesar

“Sungguh, pengetahuan tentang tauhid adalah pengetahuan yang paling mulia dan posisi yang paling tinggi. Setiap Muslim perlu mempelajari, mengetahui dan memahami ilmu, karena itu adalah ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang nama-namanya, sifat-sifatnya dan hak-haknya atas para hamba-Nya. “(Syarh Ushulil Iman, 4).

Pahami makna mendalam agama

Tauhid dalam bahasa Arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha dalam tasydid) yang artinya menjadikan sesuatu menjadi satu. Syekh Muhammad bin Shalih Al Uthaymeen berkata, “Arti ini tidak benar kecuali diikuti dengan penyangkalan. Artinya, menyangkal apa pun kecuali sesuatu yang kita lakukan dan kemudian menyesuaikannya dengan “memahami sifat orang saleh yang harus dicintai Allah (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).

Pastikan ciptaan Tuhan

Tauhid membuatku percaya pada kekuasaan Allah untuk menciptakan dan mengatur alam semesta sedemikian rupa sehingga orang melakukan sesuatu agar tetap berada di jalan Istiqomah Allah, misalnya percaya pada bumi dan surga beserta isinya yang diciptakan oleh Allah. Allah swt yang memberikan rizqi, Allah yang membawa badai dan hujan, Allah yang menggerakkan bintang – bintang dll. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur’an:

Pedoman untuk menyembah hanya Tuhan

Tauhid rububiyyah ini diyakini oleh semua mukmin, baik kafir maupun kafir, dari zaman dahulu hingga sekarang. Faktanya, mereka menyembah dan menyembah Allah. Ini diceritakan dalam Alquran:

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

Artinya, “Jika Anda bertanya kepada mereka (orang-orang kafir yang bodoh), ‘Siapa yang menciptakan mereka?’, Mereka pasti akan menjawab ‘Allah’.” (QS. Az Zukhruf Ayat 87)

Tauhid berisi informasi tentang Islam dari masa lalu

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنُّ اللَّنَ

Yaitu, “Sungguh, jika Anda bertanya kepada mereka (orang-orang kafir yang bodoh), ‘Siapa yang menciptakan langit dan bumi dan matahari dan bulan?’ Mereka pasti akan menjawab ‘Allah’. ” (QS. Al Ankabut ayat 61)

Itulah sebabnya kita temukan ayahnya dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bernama Abdullah yang artinya hamba Allah. Sungguh ketika Abdullah diberi nama seperti itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah pasti belum lahir.

Mencegah dari kekufuran

Mereka yang tidak percaya pada Rububiyah Tuhan adalah ateis komunis. Syekh Muhammad bin Jamil Zainu berkata: “Komunis tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dengan keyakinan seperti itu, berarti mereka lebih kafir dari pada kafir kebodohan ”(lihat Minhaj Firqotin Najiyyah).

Jadikan Tuhan sebagai Tuhan bawaan

Tauhid Uluhiyyah adalah bertakwa kepada Allah dalam segala bentuk ibadah baik secara eksternal maupun internal (Al Jadid Syarh Kitab Tauhid, 17). Buktinya: “Hanya kamu yang kami sembah, dan hanya kamu yang kami minta tolong” (Al Fatihah ayat 5)

Ketahuilah semua yang Tuhan kasihi

Apa artinya dicintai Tuhan? Artinya, segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang diberi pahala. Seperti shalat, puasa, bershodaqoh, tarung. Termasuk beribadah, berdoa, cinta, amanah, istighotsah dan isti’anah. Seseorang yang memuja uluhiyah memberikan semua ibadah ini hanya kepada Allah dan bukan kepada orang lain.

Inti dari ajaran Nabi

Inti sari dari ajaran para Nabi dan Rasul secara keseluruhan yang dakwah uluhiyyah tauhid. Allah Ta’ala berkata:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ

Yaitu: “Sungguh, kami telah mengirim utusan ke setiap bangsa untuk mengatakan: ‘Sembah Allah saja dan jaga jarakmu dari Thagut’.” (QS. An-Nahl ayat 36)

Panduan untuk jihad di jalan Allah

Syekh DR. Shalih Al Fauzan berkata: “Dari tiga bagian tauhid ini, tauhid uluhiyah adalah yang paling ditekankan. Karena inilah misi dakwah para rasul dan alasan wahyu kitab suci dan alasan untuk mendirikan jihad di jalan Allah. Semua ini sedemikian rupa sehingga hanya Allah yang disembah dan perbudakan kepada siapa pun selain Dia diserahkan ”(lihat Syarh Aqidah Ath Thahawiyah).

Ketahuilah nama dan sifat Tuhan

Tauhid Al Asma ‘adalah Sifat memuliakan Allah Ta’ala dalam menentukan nama dan sifat Allah, yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan untuk dirinya sendiri dalam Alquran dan Hadits Nabi Shallallahu’ alaihi wasallam. Cara Tauhid Asma wa sifat Allah adalah dengan menetapkan nama dan atribut Allah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan Allah untuk dirinya sendiri dan untuk menyangkal nama dan atribut yang Allah sangkal dari dirinya, tanpa Tahrif, tanpa Ta ‘thil dan tanpa takyif (lihat Syarh Tsalatsatil Ushul).

Ketahui Secara Detail Tentang Arti Asmaul Husna

Artinya, “Hanya Allah yang memiliki nama yaitu Husna. Jadi berdoalah padanya dengan menyebut namanya.” (Surat al-A’raf: 180)

Tahrif mengubah makna sebuah ayat atau hadits tentang nama atau hakikat Allah dari makna Zhahirnya menjadi makna lain yang tidak valid. Misalnya, kata “istiwa” yang artinya “duduk” diubah menjadi “penguasaan”.

Jauhi penyimpangan agama

Ta’thil menyangkal dan menolak beberapa sifat Allah. Beberapa orang menyangkal bahwa Tuhan ada di surga dan mereka mengatakan bahwa Tuhan ada dimana-mana. Takyif adalah gambaran tentang fakta bahwa Tuhan itu ada. Sedangkan Tuhan sama sekali tidak seperti makhluknya, sehingga tidak ada makhluk yang bisa menggambarkan fakta keberadaannya. Misalnya, ada orang yang mencoba menggambarkan bentuk tangan Tuhan, bentuk wajah Tuhan, dan sebagainya.

Mencegah kesalahan dalam memahami Islam dan Allah

Adapun penyimpangan lain dalam Asma Wa Sifat Tauhid, Allah itu Tasybih dan Tafwidh. Tasybih membandingkan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya. Seperti yang dikatakan Allah yang artinya:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

Artinya, “Tidak ada yang seperti Tuhan. Lihat, dia adalah pendengar, peramal. (QS. Asy-Syura ayat 11)

Maka jangan menolak nama atau hakikat Tuhan, tetapi tolaklah untuk menentukan artinya. Misalnya, ada sebagian orang yang mengatakan bahwa ketika Allah Ta’ala berada di atas singgasana, kita tidak tahu artinya. Makna Istiwa kami serahkan kepada Allah. Pemahaman ini tidak benar karena Allah Ta’ala menurunkan sifat-sifatnya dalam Al-Qur’an dan Sunnah agar para hamba-Nya tahu.

 

Dan Allah mengumumkannya dalam bahasa Arab sederhana. Jadi jika kita memahami tafwidh, itu sama dengan menganggap bahwa amalan Allah yang mewartakan sifat-sifatnya di dalam Alquran tidak ada gunanya karena tidak dapat dipahami oleh para hamba-Nya.

Sekarang dapat dipahami bahwa dengan mempelajari tauhid kita lebih memahami apa yang benar dan apa yang salah untuk mencegah sesuatu yang menyimpang dari Islam. Monoteisme memberikan jalan yang benar untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam secara umum dan rinci, Tuhan dan semua kualitas dan kebaikannya, serta segala sesuatu di dunia ini yang secara alami bermanfaat.

Agar kehidupan umat Islam secara keseluruhan jauh dari jalan yang salah, jangan malas belajar tauhid ya sobat, dari pada mengisi waktumu dengan hal-hal yang tidak berguna, lebih baik isi dirimu dengan bisnis dan berkah yang baik. bawa ke akhirat.

Inilah pembuktian keutamaan belajar Tauhid menurut Islam. Semoga bisa bermanfaat dan menambah ilmu bagi kita semua. Terima kasih.

Lihat Juga: https://www.dutadakwah.co.id/bacaan-tawasul-arab-ringkas/